Selasa, 09 Agustus 2011

the poor girl

Kisah ini bercerita tentang seorang gadis cilik di sebuah desa kecil di daerah Yogyakarta, Indonesia. Gadis ini bernama Sri Dewi, yang akrab, dipanggil Dewi. Dewi hanya tinggal bersama neneknya. Orangtua Dewi sudah tiada, namun tidak mematahkan semangat Dewi untuk tetap hidup, walaupun hanya tinggal berdua bersama neneknya.
 

Neneknya bekerja seorang diri di sebuah perkebunan teh, milik seorang juragan yang mengharuskan rakyat di desa itu bekerja di perkebunan miliknya. Para perempuan, bekerja di perkebunan teh, memetik daun teh, sedangkan para pria bekerja di sebuah perkebunan salak.
 

Setiap hari, Dewi harus menunggu neneknya pulang pada sore hari. Ia memanfaatkan waktu luangnya untuk berjualan nasi uduk, yang dimasak oleh neneknya setiap pagi. Terkadang, nasi uduk itu tidak laku, sehingga, mereka tidak mendapatkan uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
 

Suatu hari, neneknya jatuh sakit, sehingga Dewi harus berusaha untuk mendapatkan uang agar bisa membawa neneknya ke dokter. Namun, siapa sangka, ketika Dewi sudah mendapatkan uang untuk mengobati neneknya, dan sudah sampai di rumahnya, neneknya sudah tiada. Dewi pun sangat terpukul. Ia pun tidak tahu bagaimana ia bisa hidup, dan dengan siapa ia akan hidup.

Suatu saat, ia berjalan-jalan di sekitar desanya, ia melihat sebuah bangunan kecil, namun bersih. Bangunan itu adalah sebuah panti asuhan, Dewi berpikir untuk tinggal disana. Awalnya, ia tidak nyaman tinggal disana, namun karena disana banyak teman-teman baru, yang baginya adalah sebuah keluarga baru, ia pun menjadi tenang hidup disana. Hidup dengan bahagia, walaupun nenek dan kedua orangtuanya sudah tiada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.